Puisi untuk The Godfather of Broken Heart

By UpsMengapa lagulagumu menyayat hati ditinggal kekasihtapi saat menyanyikannya kau bisa bergaya gembiraBerapa banyak kau pernah punya kekasih Mengapa mereka pergi tak lagi mau berjumpa?Apa salahmu?Atau itu semua hanya modus-muBersedih dijauhi kekasihMenuai simpati demi menggaet kekasih baruLalu kaupun kembali ditinggal pergi?Kalau begitu, siapa sebenarnya yang patah hati?Kupikir, yang patah ...

Harga sebuah Mahar

...

Pisah

Aku biarkan amarah bersemayam di dalam kedua bola matanya. Setelah apa yang telah kulakulan, melulunlantakan pondasi kepercayaan yang telah dibangun sekian lama. Di sebuah bangku taman usang, sekumpulan burung gereja berlompatan mencari makan. Aneka warna warni bunga menarik pandangan. Semua itu tak mampu menyuguhkan kebahagiaan, padaku yang terjebak dalam ruang kata. Setelah kata-kata itu melesat ...

Rindu Yang Lelah Bertamu

Ini sudah kali ketiga,  tepat di akhir prahar kelima, rindu tak jua mengetuk pintu; Entah dia lelah  dengan kudapan yang itu-itu saja: sepiring asa dan secangkir dusta; Entah dia lelah duduk menunggu tanpa kata, lalu berlalu tanpa cinta;  Entah dia lelah menyingkat waktu,  lalu kembali jadi rindu. Jakarta, 07072 ...

Tulisan ke-30

...

Indahnya Bukan untuk Dimiliki

Setiap hari pemandangan laut lepas nan indah ini dapat Kami nikmati. Desiran ombak, air laut biru nan bening, bukit-bukit nan gagah, burung-burung yang berterbangan sungguh amat indah dipandang, dimana mata ini seolah tak pernah jemu untuk memandangnya. Sore hari setelah selesai waktu ...

Naskah Amarah

Presiden marah,Pada Menteri Menteri marah, Pada Dirjen Dirjen marah, Pada Direktur Direktur marah, Pada Kasubdit Kasubdit Marah, Pada Kasi Kasi marah, Pada StaffStaff marahPada orang  rumah,Orang rumah bertanya"Aku salah ?"Staff menjawab Tidak!, marahTak selalu karna ada salahMarah dan kena marahSudah tertulis di naskahKita hanya memerankannya Ujung Harapan, 1 juli 2020 #cerit ...

RINDU MAL

Suara kalian menggema penuhi telinga, Sayup terdengar dentingan musik menambah berisik, Sesekali toa menganga memanggil nama, atau sekedar menyemat serangkai maklumat sembari melontarkan persen harga potongan, Terus saja jejakku menjejak, Menyusuri mengkilat ubin berkotak-kotak, Menjadi pematang deretan kedai beranak pinak, Yang terkadang suaranya kompak berpaduan: “Silakan, Kakak!” “Nyari ...