Dia,
Yang
Padamu
Mengikat
Setia,
Menyecap
Pahit
dan
Manismu
Untuk
Selalu
Terjaga,
Melintas
Masa
Sementara,
Aku
rela
sela
di antaranya,
Yang
terbiasa
Oleh
Pahitmu
Semata
menikmati
setiap
Reguk
yang
Memantik
Bahagia
Mungkin,
Kau ahlinya,
Untuk
Membuat
Tak ada
Yang akan terluka
Karena
kau dengan gula pemanis
kau dengan pahit semata
Terseduh
Pada
Cangkir
dan waktu
Berbeda
(Ujung harapan, ...
Kuburanku
Ini adalah kuburanku
Yang ku gali sejak bertahun-tahun lalu
Dengan riuh tawa dan derai air mata palsu
Dalam episode kehidupan semu
Kuburanku tampak kusam
Tergilas pedihnya kemarau panjang
Tertampar panasnya mentari dan hembusan bayu yang menghempas dedaunan kering
Dari sebuah pohon sekarat di sisi kuburanku
Tak ada yang sudi melihat kuburanku
Selain aku
Karena ia terus memanggilku
Dengan ...
Pesona Separo Agama (2)
Kelam shubuh perlahan berganti
terang, pertanda pagi kan menjelang. Jauh di ufuk timur, mentari tampak mendaki
cakrawala, menebar kehangatan. Cahaya kuning keemasan perlahan menembus jendela
kaca. Kerlap-kerlip terhalang dedaunan Mangga. Dari kejauhan, sayup-sayup
terdengar deru motor dan mobil silih berganti. Sesekali diselingi suara penjual
gorengan, berlalu lalang, menjajakan pisang memutari ...
Demi Masa (3), Pegawai Baru
Pukul 22.00
Tina membaca ulang pekerjaannya. Matanya terasa berat karena dari sore ia fokus mengerjakan tugas yang dititipkan oleh Ponco kepadanya. Dibawanya kertas kerja yang telah diselesaikannya ke cubicle Adnan.
Setelah dipersilakan, Tina duduk menghadapi Adnan. Kertas yang dipegangnya beralih ke tangan Adnan.
“Pak, boleh saya bicara dulu?” tanya Tina.
“Boleh-boleh aja sih, cuma kan ini ...
Tiba Tiba Saja Rabu Pagi Tiba
Tiba tiba saja rabu pagi tiba,
Baru sejenak rasanya selasa,
Siang nanti pun bisa jadi tak lama
Tiba tiba saja senja
Tiba tiba saja malam
Tiba tiba saja hari, minggu, tahun terlewat
tanpa tanda,
tanpa baca
Tiba tiba saja,
Kita berduka,
Tentang bermusim waktu tersia
Sutikno Slamet, 14 Agustus 20 ...
Demi Masa (2)
Pukul 17.00
“Tin, gue tunggu di kafe Mawar ya.”
“Iya Mas, segera meluncur,” Tina mengambil tasnya. Ia bercermin ke ponselnya sambil menambahkan gincu di bibirnya.
“Yup, aku udah cantik. Wait for me, Mas Agung sayang…..,” Tina beranjak dari tempat duduknya.
“Tina…..,”
“Ya, Pak?” Tina berbalik mendengar Adnan memanggil namanya.
“Kamu jangan pulang dulu ya. Bantu saya selesaikan ...
Membaca lagi Rendra
Ketika terjadi ketidakadilan, orang-orang akan bertanya. Saat ketidakadilan justru dipertontonkan tanpa sedikit pun kepedulian, orang-orang tidak hanya bertanya tapi akan menunjukkan ketidaksukaan dalam berbagai bentuknya.
Saat pertanyaan-pertanyaan yg ada tidak menemukan jawabnya, ketika tekanan justru yg menjadi jawaban, ruang baru akan tercipta.
Pertanyaan yg diajukan boleh saja membentur keadaan ...
Pantun pembuka
Penumpang berjejal naik semua,
Menuju bintaro lewati maja
Salam kenal adik semua
Saya hartanto dari dja
Berkali kali terasa mual
Ketiak dari pasar ketemu muka
14 kali menurut jadwal,
Hendak Belajar ilmu pbk
Tak pernah sempat kami terlelap
Berdiri rapat tak bisa kemana
Dari awal saya berharap,
Ilmu manfaat, nilainya A
Pintu terbuka segera turun,
Didesak penumpang dari belakang
Temu ...
Langganan:
Postingan (Atom)