Kopi (badarawuhi (3))

Dia, Yang Padamu Mengikat Setia, Menyecap Pahit dan Manismu Untuk Selalu Terjaga, Melintas Masa Sementara, Aku rela sela di antaranya, Yang terbiasa Oleh Pahitmu Semata menikmati setiap Reguk yang Memantik Bahagia Mungkin, Kau ahlinya, Untuk Membuat Tak ada Yang akan  terluka Karena kau dengan gula pemanis kau dengan pahit semata Terseduh Pada Cangkir dan waktu Berbeda (Ujung harapan,  ...

Kuburanku

Ini adalah kuburanku Yang ku gali sejak bertahun-tahun lalu Dengan riuh tawa dan derai air mata palsu Dalam episode kehidupan semu Kuburanku tampak kusam Tergilas pedihnya kemarau panjang Tertampar panasnya mentari dan hembusan bayu yang menghempas dedaunan kering Dari sebuah pohon sekarat di sisi kuburanku Tak ada yang sudi melihat kuburanku Selain aku Karena ia terus memanggilku Dengan ...

Pesona Separo Agama (2)

Kelam shubuh perlahan berganti terang, pertanda pagi kan menjelang. Jauh di ufuk timur, mentari tampak mendaki cakrawala, menebar kehangatan. Cahaya kuning keemasan perlahan menembus jendela kaca. Kerlap-kerlip terhalang dedaunan Mangga. Dari kejauhan, sayup-sayup terdengar deru motor dan mobil silih berganti. Sesekali diselingi suara penjual gorengan, berlalu lalang, menjajakan pisang memutari ...

Demi Masa (3), Pegawai Baru

Pukul 22.00 Tina membaca ulang pekerjaannya. Matanya terasa berat karena dari sore ia fokus mengerjakan tugas yang dititipkan oleh Ponco kepadanya. Dibawanya kertas kerja yang telah diselesaikannya ke cubicle Adnan. Setelah dipersilakan, Tina duduk menghadapi Adnan. Kertas yang dipegangnya beralih ke tangan Adnan. “Pak, boleh saya bicara dulu?” tanya Tina. “Boleh-boleh aja sih, cuma kan ini ...

Tiba Tiba Saja Rabu Pagi Tiba

Tiba tiba saja rabu pagi tiba, Baru sejenak rasanya selasa, Siang nanti pun bisa jadi tak lama Tiba tiba saja senja Tiba tiba saja malam Tiba tiba saja  hari, minggu, tahun terlewat tanpa tanda, tanpa baca Tiba tiba saja, Kita berduka, Tentang bermusim waktu tersia Sutikno Slamet, 14 Agustus 20 ...

Demi Masa (2)

Pukul 17.00 “Tin, gue tunggu di kafe  Mawar ya.” “Iya Mas, segera meluncur,” Tina mengambil  tasnya. Ia bercermin ke ponselnya sambil menambahkan gincu di bibirnya. “Yup, aku udah cantik.  Wait for me, Mas Agung  sayang…..,” Tina beranjak dari tempat duduknya. “Tina…..,” “Ya, Pak?” Tina berbalik mendengar Adnan memanggil namanya. “Kamu jangan pulang dulu ya. Bantu saya selesaikan ...

Membaca lagi Rendra

Ketika terjadi ketidakadilan, orang-orang akan bertanya. Saat ketidakadilan justru dipertontonkan tanpa sedikit pun kepedulian, orang-orang tidak hanya bertanya tapi akan menunjukkan ketidaksukaan dalam berbagai bentuknya. Saat pertanyaan-pertanyaan yg ada tidak menemukan jawabnya, ketika tekanan justru yg menjadi jawaban, ruang baru akan tercipta. Pertanyaan yg diajukan boleh saja membentur keadaan ...

Pantun pembuka

Penumpang berjejal naik semua, Menuju  bintaro lewati maja Salam kenal adik semua Saya hartanto dari dja Berkali kali  terasa mual Ketiak dari pasar ketemu muka 14 kali menurut jadwal, Hendak Belajar ilmu pbk Tak pernah sempat kami terlelap Berdiri rapat tak bisa kemana Dari awal saya berharap, Ilmu manfaat, nilainya A Pintu terbuka segera turun, Didesak penumpang dari belakang Temu ...