Begitupun aku …
“Ini keputusanku! Kamu tau ‘kan aku itu sangat pencemburu, dan aku gak suka kalo foto-foto kamu dinikmati banyak orang, apalagi laki-laki …”
Itu keributan yang kesekian puluh kalinya sepanjang usia pernikahan kami … dan seperti biasa, aku tidak mau begitu saja menerima hal yang menurutku terlalu berlebihan, hingga akhirnya kata-kata itu meluncur: “Gak ada negosiasi, tutup semua akun medsos kamu, atau kamu aku anggap sebagai istri yang pembangkang!”
Sebut saja namanya Bram … lelaki yang sangat menyayangiku dengan caranya yang juga teramat unik bahkan sering kali menyakitkan … Pengalaman hidupnya berpuluh tahun hidup dalam ‘topeng’ membuatnya ‘sakit’ dan merasa bahagia dengan ‘memaksaku’ berubah menjadi sosok wanita dan istri yang dia idamkan
‘Mengalah’ menjadi pilihanku … karena aku tiba-tiba menjadi takut untuk ditinggalkan [lagi]
Terbebas dari hiruk pikuk media membuatku pelan-pelan menjadi ‘terbiasa’, lalu lebih berhati-hati dalam berbagai hal … Bahagia? Rasanya akupun tak tahu harus menguraikannya seperti apa ...
Terkadang aku sangat rindu membagikan perasaan dan keadaanku dalam bentuk unggahan cerita, namun lagi-lagi aku takut jika wahana yang kugunakan, dengan satu nama tanpa inisial akan dikenali dan membuatku kembali kehilangan dan ditinggalkan …
Karena, semua orang takut untuk ditinggalkan, begitupun aku …
[Agustus 2021]