MENCARI PUISI (di hari puisi)
gelagapan mencari puisi ke sudut-sudut kamar
ternyata sedang duduk-duduk santai di selasar
asyik berkelakar dengan mentari yang baru saja keluar
aku menanyakan pada puisi pertama
di kejauhan tampak dia melambaikan tangan bersama dedaunan
hijau berkilau setelah semalaman mendesau
terdengar cicitcuit dari atap-atap rumah yang seperti saf salat
menemani puisi yang bersiap rapat
"Puisiku masih kurang satu, ada yang tahu?"
coba kutanya pada dunia dan mereka
"Dia masih lelap dalam gumpalan gelap
di bawah rongga dada"
kunyalakan lampunya
puisi terbangun dari gulita
dan bergegas menyiapkan rasa.
/ekp --- 26 Juli 2021
LINDAP
Dalam lelah
Kau resapi tanpa kesah
Dalam letih
Kau tuntaskan darma bakti
Dia laksana cahaya
senantiasa berpendar
menghalau gulita
Dia laksana embun
Menyerap dingin malam
Meneteskan kesejukan
Cahaya itu
Telah lindap
Embun itu
Telah meng-uap
Meski rindu
Tak dapat lagi berpadu
Lepaskan rasa itu
Biar ia tenang di sana
Tak ada lagi luka
Tak ada lagi nestapa
Halte
Karena jiwa jiwa yang merdeka
Membebaskan pikirannya untuk selalu melaju
Tanpa pola, tanpa lintasan,
(wahidin , 3 januari 2020)
Genting
( 1)
wabah yang bermula di negeri asing
belum ada tanda berpaling,
menghadirkan rona genting
pada wajah kota yang compang camping
(2)
orang orang berkerumun di pintu samping,
pintu keluar masuk ditutup jaring
resiko terpapar yang mengiring
tak lebih menyeramkan dari periuk nasi yang terguling
(3)
air mata-air mata tak kunjung mengering
sahabat kerabat bergiliran diam terbaring
tersengal sengal nafas di ujung laring
di teras depan, bunga duka cita kemarin belum lagi kering
(4)
sirene ambulance melengking
suara toa musala tak kalah nyaring
memecah malam yang hening
atau menyobek siang yang bising
Kabari,
tangan maut datang teramat sering
Lelayu (2)
Seorang teman
membagikan kabar,
telah pergi dengan tenang
hari sabtu dan minggu,
dari kalender mejanya,
kamipun bersyukur,
masih punya,
meski sabtu dan minggu-kami
mengajak selalu berdiam
di rumah saja
(4 Juli 2021)
Lelaki ini dan Topengnya
Sepi. Lelaki ini selalu suka sepi. Suasana yang membuatnya bebas melepaskan topeng. Topeng yang selama ini menjadi wajahnya. Topeng yang selalu dilihat teman-temannya. Menjadi puja-puji sanak saudara. Topeng yang menghadirkan keamanan dan kenyamanan keluarga.
Saat sepi, saat sendiri, semua topeng itu ditanggalkannya. Mengistirahatkan kelelahan jiwa. Mengembalikan kesadaran yang hampir hilang entah kemana. Manusia hina, penuh aib dan dosa. Selalu penuh tipu daya dan pura-pura.
Sepi ini selalu dirindunya. Saat-saat dimana dia berteriak, menjerit, menangis, menyesali semua kebajingannya. Atau, dia malah tertawa terbahak, mengenang betapa panggung hidup mengelu-elukannya. Tertipu oleh ciamiknya topeng dan peran yang dibawakannya.
Tidak, lelaki ini tidak merasa bersalah. Hanya lelah. Itupun tidak selalu mengganggu pikirannya. Bukankah menurut Ahmad Albar, hidup ini memang panggung sandiwara? Tiap manusia punya peran, entah wajar entah pura-pura.
Manusia selalu punya topeng. Minimal tiga. Satu topeng selalu dipakai saat di masyarakat, bertemu teman dan kolega. Satu topeng yang dilihat oleh handai taulan dan keluarga. Satu lagi yang mungkin hanya dia sendiri mampu melihat dan menyadarinya.
Lelaki ini terus menikmati kesepiannya. Tak hirau sesekali terdengar gonggong anjing tetangga atau teriakan paket yang diantarkan kurir ke tetangga ujung rumah. Lelaki ini diam, duduk memutar ingatan. Lalu sadar, "aku ini ternyata manusia yang punya lebih banyak masa lalu, daripada masa depan", atau, "bahkan aku tidak punya masa depan?"
Sayup azan berkumandang. Dari TOA Masjid yang sudah menyesuaikan himbauan pemerintah. Sudah saatnya, menunaikan kewajiban, lalu kembali memakai topeng yang lama.
Jakarta, 02062021
#saujana
#nulislagi
#tantangBnD
Buat Emotikon di Power Point? Duh Bisa Banget! Mari Kita Coba!
Tentu temen-temen udah familiar kan sama emotikon, yang biasa dipakai di percakapan chat.🙂😊😎😭
Kalo kita intip ke KBBi nih, emotikon itu katanya ilustrasi, ikon, atau kelompok karakter pada papan tombol yang menunjukkan ekspresi wajah, sikap, atau emosi, biasa digunakan dalam komunikasi elektronik, media sosial, dan sebagainya.
Biasanya kalau aku tinggal pakai-pakai aja. Ternyata, kita bisa juga lho bikin emotikon sendiri. Kita bisa bikin emotikon dengan power point aja lho. Contohnya seperti ini hasilnya.
Dengan memanfaatkan fitur bentuk, garis, teks dan warna emotikon sederhana udah bisa dibikin seperti contoh diatas.
Emang bisa ya? Mari kita coba...
emotikon apa dulu nih yang mau kita coba bikin? isi di kolom komentar ya 😊🙏🏽