Cinta Tak Butuh Alasan
Katanya cinta hanyalah cinta
Datang dan pergi sesuka hati
Menyeruak di antara dua tiga insan
Kadang menghubungkan dua buah hati
Sambil meretakkan satu hati berkeping terarak
Katanya cinta hanyalah cinta
Datang dari terbiasa lalu kagum
Hadir di hiruk pikuk kesibukan kantor
Terhempas di tengah jadwal pekerjaan
Menyimpan tanya apakah rasa itu nyata
Katanya cinta hanyalah cinta
Datang dari mata turun ke hati
Bersemi di pagi dan sore hari
Terhimpit dalam sesaknya gerbong kereta
Memberi harap dalam tatap dan lirik
Katanya cinta hanyalah cinta
* Disebelahnya, 0503202016##
Rindu
Ruang ini sunyi walaupun banyak orang berlalu lalang
Hati ini sepi menantimu yang tak kunjung datang
Detik berganti menit mengisi hari
Menyiksaku dalam penantian tak bertepi
Sebuah pertanyaan mendera kalbu
Apakah dirimu baik selalu?
Betapa hanya cemas yang kurasakan
Menyimpan penyesalan tiada akhir kenapa rindu ini tak kusampaikan
Kunanti dirimu di ruang yang sama
Diantara rasa pedih dan lara
Demi satu asa yang menggelora di dalam diriku
Kau akan kembali padaku
Hati ini sepi menantimu yang tak kunjung datang
Detik berganti menit mengisi hari
Menyiksaku dalam penantian tak bertepi
Sebuah pertanyaan mendera kalbu
Apakah dirimu baik selalu?
Betapa hanya cemas yang kurasakan
Menyimpan penyesalan tiada akhir kenapa rindu ini tak kusampaikan
Kunanti dirimu di ruang yang sama
Diantara rasa pedih dan lara
Demi satu asa yang menggelora di dalam diriku
Kau akan kembali padaku
Pergilah Cinta
Pergilah Cinta
(dibacakan dengan saling berbalasan)
Tertegun
kumerana
Kenangan indah
yang sirna
Raga dan
jiwamu
Masih kurindu
Lima tahun kita bersama
Tak kusangka kita harus berpisah
Segala cita-cita kita bersama
Terbang jauh meninggalkan luka
Begitu jauh
kau pergi
Melebihi jarak
yang kuketahui
Andai kubisa
memutar waktu
Mengubah
perkataanku
Masih teringat ucapanmu
Begitu kejam menusuk kalbu
Kutuju engkau sebagai pelabuhan terakhir
Tak kusangka semua berakhir
Bukan maksud
mulut berucap
Memutuskan
cinta yang tak bisa satu atap
Tiada kata
untuk mengalah
Memang, hubungan kita
yang salah
Andai kutidak mengenal cinta ini
Takkan pernah ku sesakit ini
Bahagia dan kenangan
Yang takkan bisa kulupakan
Cinta yang
nyata namun terlarang
Dimana semua
orang menentang
Semua halangan
kulawan
Tapi kukalah
dalam peperangan
semua yang patah tak lagi tumbuh
kau yang hilang pun tak lagi berganti
Sekarang kita berdua berjalan,
Berdampingan namun berbeda arah seperti istiqlal dan katederal
Pergilah, Cinta
Jakarta, 5 Maret 2020
Gilmar Idomora
Suara Sunyi
Detak jam pada malam
Detak jantung pada keheningan
Suara-suara tak sembunyi
Mereka hanya butuh sunyi
Diam..
Diamlah..
Semakin banyak kau diam
Semakin banyak yg kau dengar
Sunyi..
Sunyilah..
Semakin dalam kesunyian
Semakin suara tak dibutuhkan
Mengerti tanpa bunyi,
Kesunyian yang agung
J0818
Detak jantung pada keheningan
Suara-suara tak sembunyi
Mereka hanya butuh sunyi
Diam..
Diamlah..
Semakin banyak kau diam
Semakin banyak yg kau dengar
Sunyi..
Sunyilah..
Semakin dalam kesunyian
Semakin suara tak dibutuhkan
Mengerti tanpa bunyi,
Kesunyian yang agung
J0818
Tentang Kita Dan Mereka
Ini bukan
tentang Aku, Kamu ataupun Dia.
Ini tentang
Kita dan Mereka. Yang setiap hari berpindah tempat, lewat jalan yang sama atau
berbeda. Dengan alat yang sama atau berbeda. Dengan orang yang sama atau
berbeda.
Ini tentang
Kita dan Mereka, yang setiap hari nyaris di waktu yang sama, harus mematikan
rasa. Membuang jauh-jauh akal sehat, melupakan semua ajaran dan pelajaran.
Ini tentang
Kita dan Mereka yang selalu berasumsi dengan diri sendiri.
Ini tentang
Kita dan Mereka, yang lupa atau bahkan tak pernah ingat bahwa kita akan kembali
di hari-jam-menit yang tepat: tidak akan lebih cepat atau lebih lambat. Tidak
akan tertunda.
Ini tentang
Kita dan Mereka, yang selalu merasa diri paling berhak cepat sampai di rumah.
Yang merasa paling ditunggu kehadirannya.
Ini tentang
Kita dan Mereka, yang tak pernah abai nyawa. Berbalas pesan saat berkendara.
Salip di kiri lambat di kanan.
Ini tentang
Kita dan Mereka, yang hanya menunggu waktu saja hembuskan nafas di jalan raya.
Jakarta,
06032020
Langganan:
Postingan (Atom)