Pernah melihat pastry berlabel "gluten free"? Ada apa dengan gluten?
Produk populer tepung terigu yang berasal dari bahasa portugis "trigo" (gandum), dibuat dari gandum. Tepung terigu dan gandum mengandung protein bernama gluten yg sulit dicerna. Gluten bersifat lengket dan elastis. Gluten terkandung terutama dalam gandum,barley, rye, dan sedikit dalam oats. Berbeda dengan nasi, beras, jagung (semuanya gluten free), bahan makanan yg terbuat dari terigu baru bisa diproses 3x24 jam dalam tubuh. Padahal normalnya paling lama dalam tempo 24 jam. Akibatnya, sampah terigu yg harusnya dibuang akan diserap lagi di usus, selain sampah glutennya akan menempel di dinding usus dan menghalangi penyerapan nutrisi (gluten melekat di dinding usus seperti lem).
Kelebihan gluten juga diduga menjadi penyebab peningkatan risiko autis/ hiperaktif pada anak. Menu berterigu juga tidak memberi rasa penuh dan kenyang di perut karena kurang berampas, sehingga orang cenderung mengkonsumi makanan lebih dari kebutuhan. Konon 2 helai roti (whole wheat bread) bisa meningkatkan kadar gula dalam darah lebih dari 2 sendok makan gula pasir.
Selain itu, konsumsi gluten dapat pula memicu alergi pada mereka yang alergi gluten serta dihindari oleh mereka yg menderita celiac disease (intolerasi gluten).
Dr hyman dalam webnya menyebutkan bahwa jurnal kesehatan the new england journal of medicine telah mendaftar 55 penyakit yg dapat ditimbulkan oleh konsumsi gluten, termasuk diantaranya kanker, anemia, kelelahan, migrain, epilepsi, lupus, depresi, dll. "You might be at risk even if you don't have full blown celiac disease."
Olahan gandum dan tepung terigu sendiri meliputi tepung gandum (termasuk muffin, bagel, croissant, burger, pizza), mie, sereal (malt, oat), pasta (spageti, fetucini, makaroni dll), kue dan biskuit (nastar, brownies, bolu dll).
Beberapa makanan sudah berlabel "gluten free" dengan menghilangkan unsur gandum atau mengganti bahan yg berasal dari gandum dengan bahan lain, misalnya tepung beras, kentang, singkong, tepung tapioka, kedelai, tepung maizena, tepung ubi, tepung ganyong, tepung hunkue, dll.
Sulit ya menghilangkan produk bergluten dari gandum sama sekali dalam menu sehari-hari. Namun konsumsinya ternyata sangat perlu dipertimbangkan untuk dibatasi.
Referensi:
www.halalnd.com
www.intisari-online.com
www.scientiestcake.com
www.forumsains.com
www.kesehatan-saulus.blogspot.com
www.esternotes.blogspot.com/2012/10/berhati-hatilah-dengan-gandum.html
www.wikipedia.org/wiki/Gandum
www.drhyman.com(drhyman.com/blog/2011/03/17/gluten-what-you-dont-know-might-kill-you/)
Produk populer tepung terigu yang berasal dari bahasa portugis "trigo" (gandum), dibuat dari gandum. Tepung terigu dan gandum mengandung protein bernama gluten yg sulit dicerna. Gluten bersifat lengket dan elastis. Gluten terkandung terutama dalam gandum,barley, rye, dan sedikit dalam oats. Berbeda dengan nasi, beras, jagung (semuanya gluten free), bahan makanan yg terbuat dari terigu baru bisa diproses 3x24 jam dalam tubuh. Padahal normalnya paling lama dalam tempo 24 jam. Akibatnya, sampah terigu yg harusnya dibuang akan diserap lagi di usus, selain sampah glutennya akan menempel di dinding usus dan menghalangi penyerapan nutrisi (gluten melekat di dinding usus seperti lem).
Kelebihan gluten juga diduga menjadi penyebab peningkatan risiko autis/ hiperaktif pada anak. Menu berterigu juga tidak memberi rasa penuh dan kenyang di perut karena kurang berampas, sehingga orang cenderung mengkonsumi makanan lebih dari kebutuhan. Konon 2 helai roti (whole wheat bread) bisa meningkatkan kadar gula dalam darah lebih dari 2 sendok makan gula pasir.
Selain itu, konsumsi gluten dapat pula memicu alergi pada mereka yang alergi gluten serta dihindari oleh mereka yg menderita celiac disease (intolerasi gluten).
Dr hyman dalam webnya menyebutkan bahwa jurnal kesehatan the new england journal of medicine telah mendaftar 55 penyakit yg dapat ditimbulkan oleh konsumsi gluten, termasuk diantaranya kanker, anemia, kelelahan, migrain, epilepsi, lupus, depresi, dll. "You might be at risk even if you don't have full blown celiac disease."
Olahan gandum dan tepung terigu sendiri meliputi tepung gandum (termasuk muffin, bagel, croissant, burger, pizza), mie, sereal (malt, oat), pasta (spageti, fetucini, makaroni dll), kue dan biskuit (nastar, brownies, bolu dll).
Beberapa makanan sudah berlabel "gluten free" dengan menghilangkan unsur gandum atau mengganti bahan yg berasal dari gandum dengan bahan lain, misalnya tepung beras, kentang, singkong, tepung tapioka, kedelai, tepung maizena, tepung ubi, tepung ganyong, tepung hunkue, dll.
Sulit ya menghilangkan produk bergluten dari gandum sama sekali dalam menu sehari-hari. Namun konsumsinya ternyata sangat perlu dipertimbangkan untuk dibatasi.
Referensi:
www.halalnd.com
www.intisari-online.com
www.scientiestcake.com
www.forumsains.com
www.kesehatan-saulus.blogspot.com
www.esternotes.blogspot.com/2012/10/berhati-hatilah-dengan-gandum.html
www.wikipedia.org/wiki/Gandum
www.drhyman.com(drhyman.com/blog/2011/03/17/gluten-what-you-dont-know-might-kill-you/)