Black Death (Wabah Hitam) yang terjadi
pada Zaman Pertengahan (Middle Ages) mulai
masuk di Eropa barat sekitar tahun 1347 dan di Inggris pada tahun 1348. Black
Death atau pestilencia, atau disebut juga ‘epidemik penyakit’, merupakan
bencana kematian terbesar, ‘magna
mortalitas’, (great mortality) pada saat itu dipandang dari sisi jumlah
persentase kematian. Pandemik tersebut menghancurkan proporsi populasi atas kejadian
tunggal serupa. Salah seorang yang ‘selamat’ dari bencana itu menyebutkan
“jumlah yang hidup untuk mengubur yang meninggal sangat sedikit”. Tak
seorangpun tahu apa penyebabnya.
Akibat yang
ditimbulkan sangat dahsyat, tercatat angka 75 – 200 juta orang meninggal dunia di
Euroasia dan mencapai puncaknya di Eropa dalam kurun waktu tahun 1346-1353. Banyak
teori yang menyebabkan pandemic ini, salah satunya adalah dari analisis DNA
dari penduduk di utara dan selatan Eropa yang diterbitkan pada tahun 2010 dan
2011 yang mengindikasikan bahwa pathogen (mikroorganisme parasit) yang disebut
dengan nama “Yersinia pestis bacterium”
lah yang mengakibatkan terjadinya plague
(wabah/penyakit) ini, termasuk bubonic
plague, yang sekarang dikenal dengan nama penyakit pes/sampar (penyakit
kencing tikus).
Black
Death dianggap berasal dari dataran tinggi Asia Tengah yang kemudian menjadi
Jalur Sutera (The Silk Road), sampai
mencapai Crimea (Ukraina, sekarang) pada tahun 1343. Dari Crimea, pandemic
tersebut sepertinya dibawa oleh kutu tikus oriental (Oriental rat fleas) yang hidup sebagai parasit di tikus hitam yang
secara regular “terbawa” di kapal dagang. Menyebar melalui Mediterania dan
Eropa, Black Death selanjutnya diestimasi telah membunuh 30-60% dari total
populasi orang Eropa. Secara total, wabah ini telah mengurangi populasi dunia
dari estimasi 450 juta menjadi 350-375 juta pada abad ke-14. Bahkan populasi
dunia secara keseluruhan setelah terjadinya wabah Black Death, tidak menutupi
jumlah populasi dunia sampai abad ke-17, dibandingkan sebelum wabah Black Death
menyebar.
Black
Death telah menciptakan berbagai macam pergolakan mulai dari agama, social, dan
ekonomi telah berperan sangat besar merubah sejarah Eropa.
Black Death (Wabah Hitam) merupakan
malapetaka yang dahsyat di Inggris pada masa Zaman Pertengahan. Black Death
membunuh 1 dari 3 penduduk, dan cara penyembuhan dari Black Death berbagai
macam mulai dari yang absurd sampai yang pakai akal sehat. Berikut beberapa
cara pengobatan Black Death saat itu:
Pengobatan dengan cuka dan air
|
Jika seseorang terkena wabah ini, orang tersebut
harus diletakkan di tempat tidur. Selanjutnya, orang tersebut harus
dimandikan dengan cuka dan air mawar (vinegar
and rose water).
|
Menutup bengkak luka
|
Bengkak akibat Black Death harus dibelek agar penyakit tersebut keluar
dari tubuh. Campuran dari getah pohon, akar dari bunga lili putih dan feses yang telah dikeringkan harus
dibalur di tempat bengkak yang telah dibelek.
|
Perdarahan
|
Penyakit tersebut pasti didalam darah. Urat nadi
yang mengarah ke jantung harus dibelek
agar penyakit keluar dari tubuh. Salep yang terbuat dari tanah liat dan bunga
Violet harus dibalur di tempat bengkak yang telah dibelek.
|
Diet
|
Penderita tidak boleh makan makanan
yang gampang dicerna dan berbau menyengat seperti daging, keju dan ikan,
melainkan roti, buah dan sayur-sayuran.
|
Sanitasi
|
Jalan-jalan harus dibersihkan dari seluruh kotoran
manusia dan binatang. Semua itu harus dibawa dengan gerobak ke luar desa dan
dibakar. Seluruh mayat harus dikubur didalam lubang yang dalam diluar desa,
termasuk pakaian mereka.
|
Obat Pestilence
|
Panggang kulit telur, campur kedalam bedak. Potong
daun dan daun bunga Marigold. Letakkan kulit telur dan daun bunga marigold
dalam pot good ale. Tambahkan sirup
hitam dan panaskan di atas api. Pasien harus minum ramuan ini setiap pagi dan
malam.
|
Paranormal
|
Letakkan ayam betina disamping bagian bengkak
untuk mengeluarkan penyakit dari tubuh. Untuk menambah penyembuhan, pasien
harus minum segelas urine (air
kencing sendiri) 2 hari sekali.
|