Desing pesawat terdengar seperti irama kedukaan
Perlahan, aku menekan tombol sandaran kursi, bersandar tenang, lalu memejamkan mata
Berbagai potret peristiwa dua minggu kemarin bergerak cepat
seperti layar yang menyajikan cerita pilu ...
ketika harus kehilangan seorang wanita hebat, cinta pertamaku
Kota yang baru kutinggalkan tidak lagi menyisakan apa-apa
Denyut halus mulai terasa memenuhi rongga kepala, lelah ...
Seketika bayangan lelaki itu muncul, rindu sekali rasanya ...
Aku mulai berusaha mengumpulkan cuplikan-cuplikan 15 tahun yang lalu
merangkai satu episode ke episode berikutnya, bagian yang indah-indah saja
batin ini sudah terlalu penuh dengan luka yang masih menganga
Laki-laki itu memelukku erat, mengusap rambutku pelan,
lalu mengecup keningku hangat,
ekspresi sayang yang selalu dia lakukan untuk menenangkanku
Tiba-tiba ada rasa bahagia menyelinap menutupi semua lara,
Lirih aku bergumam, "Sudah tenang ya Mi di surga sama ayah, udah ngga sakit lagi,
Insya'Allah aku bakal baik-baik aja, ada cerita lalu yang bisa diingat
untuk jadi penyemangat"
Dentuman roda pesawat menginjak bumi membuyarkan lamunanku
Jika tidak ada lagi cerita di kota itu, setidaknya kota ini menyimpan angan
dan impian yang tak pernah padam ...
" ... so look at you now
I take a bow
thanks for all the lessons learned
showing me how
we would end up
play with the fire you get burned
It's not I don't care
but this love's beyond repair
so look at me now
I'm better on my own ...
#ceritashakia #beautifulpain
Song lyrics: I'm Better on My Own [Keisya Levronka]