di permainan
aku mungkin sekedar bidak,
dan kau yang jadi raja atau menteri nya
atau bisa jadi sebaliknya,
Tapi seusai permainan,
kita sama sama berakhir
di sebuah kotak
lalu untuk alasan apa,
kita harus berbangga
atau bersusah hati...
(Gedung Sutikno Slamet, 281223)