malam ini kabut sangat menggebu
pekat dan panjang
sepertinya aku tak bisa mengingatmu
mungkin esok
malam ini kabut sangat menggebu
pekat dan panjang
sepertinya aku tak bisa mengingatmu
mungkin esok
Dulu kukira, tanah ini akan menjadi pelabuhan terakhirku,
Tempatku mengabdi dan mencari rezeki
Sambil sesekali melepas penat, di deretan gedung megah
Sambil minum kopi
Tak terlintas untuk pergi dari tanah ini,
Meninggalkan segala kenyamanan yang bertahun menemani,
Suara itu, begitu nyaring terdengar di dalam hati
Hei. Bukankah kamu seorang pegawai negeri??
Sumpah jabatan dan bukti pengabdianmu menanti
Seorang abdi. Bukankah sudah selayaknya untuk mengabdi?
Hati tertunduk mentafakuri diri,
Mungkinkah keinginan mengalahkan kewajiban?
Tentu nuranilah yang lebih tahu jawaban yang pasti
Hari ini kumantapkan hati
Impian sejati tak akan pudar, meski kita terjaga
Cita-cita murni akan terus berkembang
Walau mesti berjibaku dengan tantangan
Negeri kita sangat luas
Terbentang dari ujung Sumatera hingga Papua
Beragam budaya dan kekayaan alam yang melimpah ruah
Harus dapat dinikmati oleh seluruh anak bangsa
Abaikan segala kenyamanan untuk sementara
Tak ada yang sia-sia, selama asa tetap ada