#1
Kayuh langkah setapak setapak pelahan,
mengeja rambu jarak tempuh di tepian jalan,
Satu persatu batas kota terlewati
Seperti obrolan idul Fitri yang menghitung,
nama tersisa dari teman kerabat dan famili
"Si A telah tiga bulan lalu pergi
bapak B mangkat selepas bulan haji
bude C sebulan lalu mati"
mati akan selalu menjadi misteri,
Tahun depan,
Akankah kita masih bisa berbincang,
Atau tinggal sekedar bahan,
Beberapa orang menyebut nama kita,
" Dia telah pergi,
padahal tahun lalu masih ngobrol seperti ini"
#2
Setelah salaman,
Maka ruang penuh bincang,
Hilir mudik bergantian nama, masa dan cerita
Hingga tak terasa dosa dosa
menggumpal dalam obrolan,
Seperti lemak rendang, opor ,gule , sate
menyusupi darah,
Mengendap,
di sepanjang pembuluh,
di akhir senja
Ada yang memberat di kepala,
Tak jelas sungguh
apakah sesal tentang kata-kata tak guna,
Yang berlepasan tanpa sengaja,
Atau muara kelezatan sajian hari raya
yang mengaliri lidah tanpa jeda,
tak tertampung lagi,
oleh raga yang makin renta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar