Kau berkelana di dalam kepalaku
Mencari-cari apa yang salah dari makna "bertanya"
Kau katakan aku tak patut dan tak turut
Menerka-menerka pikiran masa depanmu yang tertinggal di belakang
Kita hendak berencana membuat perubahan, katamu
Sebagai respons perubahan yang lebih dulu berubah, kataku
Kau ajak aku ke dalam ceritamu
Aku kesepian, ternyata sebagai pengarang, kau miskin fondasi dan substansi
Semua benda mati yang ada di sekitar kita menjadi bermakna karena pemaknaan yang kita berikan sendiri, diri yang mengalami, diri yang bercerita, diri yang mengarang dan membual narasi dengan semaunya, ya, itulah kita, dengan pemaknaan itu juga kita saling menyakiti. Selamat merasakan sakit. Besok kita teruskan, terus kita rayakan dengan pemaknaan (re: bualan) baru yang lebih rapi dan bermutu
Intrusi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar