Kesedihan itu seperti psikopat.
Dalam kelembutan dia masuk menembus rongga dada,
bermain senyap diantara rusuk yang berjajar rapi bagaikan pasukan penjaga,
tapi tak mampu menahannya
dan akhirnya kesedihan menguasai hati,
mencabik-cabiknya sampai kita lupa arti sebuah bahagia.
Saat aku tertawa, dia hadir dan aku hanya bisa tetiba terdiam.
Desakannnya memaksaku menutup bibirku yang terbuka,
tekanannya memaksaku mengeluarkan butiran air yang kusimpan lama dalam dua bola mata.
Saat aku berdiri, dia hadir dan aku harus jatuh terduduk dan tertunduk.
Disana sesosok makhluk bertanduk tertawa dengan aroma yang sangat busuk.
Kesedihan..
mengapa kita harus berjumpa saat aku sedang mencoba menata istana bahagia,
saat aku sedang belajar tertawa
dan saat ku bertahan jauh dari dia.
Kesedihan ijinkan aku membencimu..
Aku juga berhak bahagia.. Ya kaan.. ??
(Kumpulan Obrolan Santuy di Warung Bang Casman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar