Ada begitu banyak cerita yang
ingin aku uraikan,
Ada berbagai peristiwa yang ingin
ku bagikan,
Ada ratusan kenangan yang ingin ku
muntahkan,
Dan semua tentang dia, karena
hanya itu yang tidak bisa pergi dari ingatan
Ketika saat itu kukatakan, biarkan
aku tetap menjadi bayangannya,
Aku sudah tau jawabannya, sesinis
apa,
Ketika kupaksakan bilang tak ada
lagi yang bersisa,
Ternyata rasa lega yang kuharap
hanya berganti lara
Hingga ku menemukan cara untuk
mengurai satu demi satu kenangan,
Tak ingin mengusik, apalagi membangun
harapan,
Aku hanya ingin semua yang
terpendam dapat terbuang,
Karena tentang dia, tidak pernah
bisa digilas oleh masa depan
Hari ini, setelah berulang aku
memaknai yang dia goreskan,
Aku paham bahwa apa yang kulakukan
hanya dianggap bagai sebuah bualan,
Mempertontonkan betapa ringannya
mentertawakan suatu beban,
Dan menegaskan sebuah kebodohan
menggenggam masa kelam
Diary,
Lagi-lagi aku terluka,
Jika mengurai rasa saja dianggap
salah, lalu untuk apa aku harus bercerita?
Jika membagi masa lalu juga
dituduh menggubris apa yang pernah ada,
Maka cukuplah semua ditulisan ke ‘tiga
puluh’ ini saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar