Seperti embrio yang meraba rupa dunia,
Bagai si buta aksara yang menebak arti kata,
Seumpama mati beragan dan mencari arah takdirNYA
Aku hanya bisa merasakan sesuatu yang lara,
Macam onak yang menggores raga,
Bak tapak tangan yang menggenggam bara,
Seolah cenangga yang papa
Lagi-lagi aku mulai meraba,
Ah ... dia masih berdiam disana,
Bartahana dalam diafragma,
Membalut lubuk yang mengenyam renjana nan cela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar