Semula ku tak tahu namanya
Ku hanya
tahu,
ia cantik dan misterius
Daun-daunnya seperti nyala api
merah, kuning, dan jingga
Ia temanku ketika berjalan pulang
setapak berbatuan di musim gugur,
kala surya mulai
enggan beranjak keluar
jendela rumah-rumah berhias temaram cahaya
lilin
Hidupnya menarik, tidurnya nya pun demikian
Pohon kayu berdahan kuat menjulang hitam,
tempat burung gagak bertengger dan bersarang
di bawah kelabu langit, berlapis
awan tebal ...
dedaunan merah itu terbang menari di angkasa
bagai sayap laron yang patah di musim hujan
Semula ku tak tahu namanya
Getahnya
emas transparan dan beraroma
harum
tersaji di olesan roti dan pancake hangat,
lebih ringan dan lebih lembut dari
tetesan madu
selalu kuat dan dan tenang
meski diterpa badai dan
hujan angin kencang
Bisakah aku sepertinya, pohon maple
selalu indah dan berfaedah
di tengah lelah dan ketidakpastian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar