Ingat kesehatanmu dik,
Kalau bukan kau sendiri
siapa lagi yang peduli
Meski kau muara dari disposisi,
pembaca terakhir mantra sakti "pendapat dan teliti"
Jangan geer kalau kau cukup berarti,
Sehingga memastikanmu sehat
jadi urusan pabrik ini
Nilai dirimu bagi pabrik ini,
Dapat kau lihat dari
bagaimana perlakuan para direksi
Kalau pemeriksaan kesehatan cuma cuma,
hanya untuk mereka,
Maka mungkin berarti kau tak cukup berharga,
Kau mungkin hanya remah rengginang,
yang takkan membuat pabrik ini menjadi kaya atau sebaliknya,
kehadiranmu tak pernah dianggap menggenapi,
hilangmu takkan terasa mengurangi,
datang atau pergi hanya berarti untuk recehan yang masuk ke kantongmu sendiri,
orang sepertimu akan mudah terganti
Ingat kesehatanmu dik,
Kalau bukan kau sendiri
siapa lagi yang peduli
Kesehatanmu hanya dijamin asuransi
Yang dipakai seluruh penjuru negeri,
Gratis memang,
tapi untuk bertemu dokter mungkin kau perlu antri,
sistem kadang tak peduli
apakah kau datang untuk urusan jantung,
ginjal, difteri atau sakit gigi
Ingat kesehatanmu dik,
Kalau bukan kau sendiri
siapa lagi yang peduli
Kalau kau sakit sehari, dua hari,
dering gawaimu masih akan sibuk menerima basa basi,
teman temanmu mungkin masih memgirimimu
sedikit materi ungkapan simpati
Tapi saat telah puluhan hari,
kau bergelut dalam rasa nyeri,
Kau hanya akan punya sedikit sahabat bersimpati,
atasan yang mengerti,
kebijakan pabrik yang peduli
selebihnya kau akan jalani dalam rawatan anak dan istri,
lihat namamu sudah mulai di lupakan
dari
daftar penghuni kubikel mini,
bahkan ketika kau belum lagi mati
Ingat kesehatanmu,dik
Kalau bukan kau sendiri,
siapa lagi yang peduli
Sutikno Slamet, Sept 2019
Nampol! Thanks Kang Harat sdh ngingetin
BalasHapusMakasih Mas Gun, sudah berkenan baca
BalasHapusKang Harat.....saya suka cara pengungkapannya, keren menggelitik.
BalasHapusMakasih mbak Sedar...ayuuk ranaikan bnd
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus