Tak habis pikirku,
Bagaimana rasa bermula dan karena apa,
tetiba aroma harum rambutmu menebarkan pesona,
sebab bertahun sebelumnya,
bersamamu,
smua tentangmu
berasa biasa
Dan hari hari berikutnya semarak akan gelora pencarian menuju mu,
Tersembur mantra dan kata memuja,
Terbangun sedepa demi sedepa dunia tentangmu
Yang tak merapuh oleh
isyarat dan bahasa penolakan,
Yang kadang kumaknai ambigu
sungguh sungguhmu atau menguji kesungguhan,
terapal berulang doa
"masa depanmu adalah aku,
masa depanku sebagian kamu"
Tapi,
saat langkah lelah terayun,
Aku mudah saja membujuk hatiku,
merelakan lelarian menujumu
diakhiri,
Tak habis pikirku
Kenapa aku sanggup melakukannya
Setelah berlaksa langkah menjalaninya,
Menganggapmu biasa, itu tak biasa
Cakung, Juli 2018
Keren untuk saya yang "awam" terhadap makna yang tersirat dalam tulisan ini
BalasHapusMakasih Pak Rully,
Hapusgak ada makna yang tersirat kok...wkwkwkkw
Baguuuussss
BalasHapus