Perjalanan sore hari dengan kereta api memakan waktu sekitar 15 jam. Beristirahat sehari di kota Malang, esoknya kami berangkat ke kota Batu, yang berjarak sekitar 19 km dari Malang menggunakan jasa angkutan online, dengan tarif sekitar Rp. 50.000,- waktu tempuhnya kurang lebih 1 jam saja (dengan catatan gak macet ya}
Setelah cukup lama melihat reptil-reptil itu, kami kembali menyusuri jalan setapak yang sebelah kanan kirinya disekat-sekat dan berisi hewan-hewan jinak antara lain kelinci, landak, dan burung. Aquarium yang berisi beragam jenis ikan sampai dengan hiu sangat menarik perhatian kami, Disini ada juga dua kelinci yang berada dalam aquarium yang sama dengan ikan. Tapi mungkinkah kelinci bisa bernafas dalam air?
Beristirahat sejenak dan mencoba berbagai wahana permainan seperti di Dufan Jakarta dapat dinikmati di Fantasy Land. Ada juga kolam renang bagi anak-anak, yang semuanya tersedia gratis untuk pengunjung. Sambil menikmati pertunjukan anjing laut, rasanya sudah tak sabar ingin melihat hewan-hewan buas, disamping kaki saya sudah mulai terasa pegal. Sepanjang perjalanan tadi, kelihatannya kami hanya melihat hewan-hewan jinak saja. "Mana harimaunya?" tanyaku pada anakku. "Sabar bu...harimau terakhir kata anakku," yang asik melihat gajah diberi makan oleh pengunjung. Iya anak-anak kayanya betah melihat hewan-hewan itu. Ibunya yang sudah ingin istirahat hehe...
Akhirnya,
Hei, apa kabarmu? Pengen deh mengelus bulumu
Kami jalan terus di jalan yang menanjak, ketika anakku bilang, "Bu, coba lihat ke bawah". Dua ekor mahluk coklat berloreng memandang tepat ke arah kami. Ke arah kaca tebal tempat kami berjalan, Ini kah jembatan kaca itu? Pikiran hendak menjauhi kaca, tapi entah kenapa kaki malah mendekat dan berdiri di atasnya. Tepat di atas dua mahluk buas yang terus memandang ke atas, bergidik ngeri membayangkan bagaimana jika kaca itu pecah, Bukan dua malah, tetapi seekor lagi mahluk putih berloreng keluar dari persembunyiannya. Seorang pengunjung bertanya kuatkah kaca itu menahan berat tubuh beberapa orang sekaligus? meskipun penjaganya mengatakan ubin kaca tersebut cukup kuat untuk menampung beban sampai kira-kira 60 orang diatasnya, tatapan harimau-harimau itu bisa membuat ciut nyali, dan untuk melihat mereka saling berebut umpan sepotong daging ayam, cukup hanya dengan membayar Rp. 10.000,- saja., yang dijulurkan dengan alat seperti pancing. Kemudian mereka akan melompat, diiringi raungan yang khas untuk berebut sepotong daging, yang mungkin buat mereka hanya camilan saja hehe..
Pagi-pagi kami berjalan kaki ke Jatim Park II .Diresmikan pada tahun 2010 tempat wisata ini langsung menjadi destinasi wisata favorit. Disebut-sebut bertaraf Internasional, Jatim Park menawarkan berbagai paket wisata yang bisa kita pilih. Kami memilih paket wisata Jatim Park II seharga Rp. 120.000/orang (weekend), yang di dalamnya termasuk tiket masuk untuk Batu Secret Zoo, Fantasy Land, dan Museum Satwa. Ada beberapa cara yang bisa dipilih untuk mendapatkan diskon sebesar 20% dari harga tiket, antara lain dengan menunjukan potongan tiket pesawat maskapai tertentu, atau pembayaran dengan salah satu kartu bank-bank sponsor, kebetulan saya membayar dengan kartu salah satu bank sponsor, jadi dapat juga deh diskon sebesar 20%. Lumayan.
Memasuki pintu gerbang area Secret Zoo sudah terasa aura kesejukannya, karena kami melewati pintu masuk yang menyemprotkan uap air sejuk, untuk mensterilkan tubuh kami agar hewan-hewan yang ada di sana terlindungi dari bakteri.
Dari gerbang, kami mengikuti jalan searah berisi kandang-kandang hewan yang berasal dari berbagai negara di dunia dan beberapa diantaranya baru kami lihat, seperti tikus raksasa dari Amerika Selatan, yang ukurannya dua kali lipat dari tikus yang biasa kita lihat di Indonesia dan beberapa jenis monyet, ada beberapa jenis yang sangat menarik perhatian kami, seperti ini nih,
lalu kami sampai di jembatan dimana di bawahnya tampak dua aligator mengambang di permukaan air. Di sebelahnya nampak seperti aquarium raksasa, yang berisi aneka jenis ikan dan angsa.
lalu kami sampai di jembatan dimana di bawahnya tampak dua aligator mengambang di permukaan air. Di sebelahnya nampak seperti aquarium raksasa, yang berisi aneka jenis ikan dan angsa.
Setelah puas menikmati kesejukan taman air, kami terus berjalan perlahan, melewati beberapa kandang hewan-hewan jinak, hingga sampai di sebuah persimpangan, Kami memutuskan memasuki wilayah reptil, berbentuk seperti gua yang temaram, reptil-reptil seperti kadal, iguana, katak, ular dan biawak tampak nyaman dalam kandang kacanya, diterangi oleh sorot lampu pada masing-masing kandang.
Reptil yang biasanya menjijikan itu tampak begitu indah.
Reptil yang biasanya menjijikan itu tampak begitu indah.
Setelah cukup lama melihat reptil-reptil itu, kami kembali menyusuri jalan setapak yang sebelah kanan kirinya disekat-sekat dan berisi hewan-hewan jinak antara lain kelinci, landak, dan burung. Aquarium yang berisi beragam jenis ikan sampai dengan hiu sangat menarik perhatian kami, Disini ada juga dua kelinci yang berada dalam aquarium yang sama dengan ikan. Tapi mungkinkah kelinci bisa bernafas dalam air?
Beristirahat sejenak dan mencoba berbagai wahana permainan seperti di Dufan Jakarta dapat dinikmati di Fantasy Land. Ada juga kolam renang bagi anak-anak, yang semuanya tersedia gratis untuk pengunjung. Sambil menikmati pertunjukan anjing laut, rasanya sudah tak sabar ingin melihat hewan-hewan buas, disamping kaki saya sudah mulai terasa pegal. Sepanjang perjalanan tadi, kelihatannya kami hanya melihat hewan-hewan jinak saja. "Mana harimaunya?" tanyaku pada anakku. "Sabar bu...harimau terakhir kata anakku," yang asik melihat gajah diberi makan oleh pengunjung. Iya anak-anak kayanya betah melihat hewan-hewan itu. Ibunya yang sudah ingin istirahat hehe...
Lahan seluas lebih dari 14 hektar ini memang butuh energi yang cukup untuk dijalani, tapi buat yang gak mau terlalu cape, pihak pengelola menyediakan semacam sepeda listrik yang bisa disewa seharga Rp. 100.000,- per tiga jam. Di dalamnya juga cukup tersedia tempat makan/tempat istirahat, namun meskipun berjalan cukup jauh, dijamin beda banget dengan kebun binatang yang ada di Jakarta,. Jatim Park lebih bersih, dan teratur penataannya. Toilet yang bersih dan tempat makan/istirahat tersedia di sepanjang area. Jalan jauh pun tidak terasa terlalu penat karena udara di Batu yang sejuk. Asal jangan pake high heels deh ya...
Akhirnya,
sampai juga di area hewan predator. memasuki lorong berbentuk gua pula, kandang-kandang bersekat kaca seperti aquarium raksasa ada di kiri kanan kami. Rasanya kami bersisian langsung dengan macan tutul yang berjalan hilir mudik disamping kaca. Dan matanya... bertatapan langsung dengan mata kita.
Hei, apa kabarmu? Pengen deh mengelus bulumu
yag kelihatan halus. Tapi tetap dengan kaca ya...wkwkwk
Di kejauhan dua singa putih besar nampak bermalas-malasan di kandangnya.
Kami jalan terus di jalan yang menanjak, ketika anakku bilang, "Bu, coba lihat ke bawah". Dua ekor mahluk coklat berloreng memandang tepat ke arah kami. Ke arah kaca tebal tempat kami berjalan, Ini kah jembatan kaca itu? Pikiran hendak menjauhi kaca, tapi entah kenapa kaki malah mendekat dan berdiri di atasnya. Tepat di atas dua mahluk buas yang terus memandang ke atas, bergidik ngeri membayangkan bagaimana jika kaca itu pecah, Bukan dua malah, tetapi seekor lagi mahluk putih berloreng keluar dari persembunyiannya. Seorang pengunjung bertanya kuatkah kaca itu menahan berat tubuh beberapa orang sekaligus? meskipun penjaganya mengatakan ubin kaca tersebut cukup kuat untuk menampung beban sampai kira-kira 60 orang diatasnya, tatapan harimau-harimau itu bisa membuat ciut nyali, dan untuk melihat mereka saling berebut umpan sepotong daging ayam, cukup hanya dengan membayar Rp. 10.000,- saja., yang dijulurkan dengan alat seperti pancing. Kemudian mereka akan melompat, diiringi raungan yang khas untuk berebut sepotong daging, yang mungkin buat mereka hanya camilan saja hehe..
Setelah melintasi kandang harimau dan beberapa kandang hewan lainnya, sampai lah kami di pintu keluar Jatim Park II, ada satu area lagi yang menunggu untuk disinggahi yaitu Museum Satwa. Tak terasa, hari sudah sore ketika kami selesai menjelajah Museum Satwa yang di dalamnya bisa kita jumpai replika dari berbagai macam hewan. Ketika sampai di penginapan, nampaknya keinginan anakku sudah terpuaskan, melihat raut wajah dan senyumnya menyiratkan rasa gembira telah melihat harimau seperti impiannya, Alhamdulillah...
Terima kasih mba Diana. Bisa jadi referensi untuk plesiran ke Jawa Timur. Jika berjiwa petualang, mungkin perlu coba Taman Nasional Baluran di Jawa Timur.
BalasHapusMakasih Pak Ru, rekomennya....ada harimaunya gak? wkwkwk...
HapusGak ada mba
Hapus