Rindu...
Rasanya seringkali menggebu...
Saat kepergian jd kenyataan,
kerinduan seketika menjalar,
Dengan catatan dia yang disayang.
Baru sedetikpun beranjak,
kerinduan akan mulai memuncak.
Segala kenangan indah,
mencuat dari memori alam sadar.
Terkadang air mata meleleh,
menerpa buncahan kerinduan yang tertahan,
Atau malah tersungging senyuman sendirian,
mengenang potongan-potongan kenangan.
Laksana seorang kekasih yang bepergian,
Tak ingin tapi harus merelakan.
Bukan pergi untuk tak kembali,
Hanya berlalu sembari menanti.
Berharap takdir masih menyuratkan.
Kebiasaan saat bersama, coba tetap dijaga terbiasa,
Mengiringi penantian dalam napak tilas kenangan.
Rutin mengunjungi waktu dan ritual yang sepadan,
Menjadi obat penawar hingga tibanya pertemuan.
Berduyun bergandengan menghampiri panggilan adzan,
Terjaga bersujud di akhir sepertiga malam,
Duduk bersimpuh membaca Al Qur'an,
pun menahan haus dan lapar dari fajar hingga petang,
Kenangan amalan yang musti istiqomah dimakmurkan,
Teman rindu menanti Ramadhan kembali pulang.
Andai tak lagi dikerjakan walau sedikit,
atau mungkin tak terlintas di pikiran,
Tanda kerinduan sebatas isapan.
atau mungkin memang tak rindu?
atau memang tak pernah diamalkan,
saat kita masih bertemu dulu?
Rasanya seringkali menggebu...
Saat kepergian jd kenyataan,
kerinduan seketika menjalar,
Dengan catatan dia yang disayang.
Baru sedetikpun beranjak,
kerinduan akan mulai memuncak.
Segala kenangan indah,
mencuat dari memori alam sadar.
Terkadang air mata meleleh,
menerpa buncahan kerinduan yang tertahan,
Atau malah tersungging senyuman sendirian,
mengenang potongan-potongan kenangan.
Laksana seorang kekasih yang bepergian,
Tak ingin tapi harus merelakan.
Bukan pergi untuk tak kembali,
Hanya berlalu sembari menanti.
Berharap takdir masih menyuratkan.
Kebiasaan saat bersama, coba tetap dijaga terbiasa,
Mengiringi penantian dalam napak tilas kenangan.
Rutin mengunjungi waktu dan ritual yang sepadan,
Menjadi obat penawar hingga tibanya pertemuan.
Berduyun bergandengan menghampiri panggilan adzan,
Terjaga bersujud di akhir sepertiga malam,
Duduk bersimpuh membaca Al Qur'an,
pun menahan haus dan lapar dari fajar hingga petang,
Kenangan amalan yang musti istiqomah dimakmurkan,
Teman rindu menanti Ramadhan kembali pulang.
Andai tak lagi dikerjakan walau sedikit,
atau mungkin tak terlintas di pikiran,
Tanda kerinduan sebatas isapan.
atau mungkin memang tak rindu?
atau memang tak pernah diamalkan,
saat kita masih bertemu dulu?
...setiap habis Ramadhan, Hamba rindu...lagi Ramadhan...
BalasHapusSemoga Allah Swt berikan kesempatan lagi tuk berjumpa dgn Ramadhan.