"Ibu Cantik, nasinya cukup?" tanya Ibu Kantin sambil menyodorkan piring yang terisi penuh nasi.
"Nggak salah nih, Iteung dipanggil cantik?" hati Iteung setengah percaya setengah nggak.
Ah, sepertinya cuma ilusi aja deh, saking Iteung ngarep dibilang cantik sama orang lain. Selama ini bisa dihitung jari orang yang muji Iteung. Jari jempol aja yang keitung. Satu-satunya orang yang pernah bilang Iteung cantik cuma si Akang. Itupun setelah Iteung acungin palu ke mukanya Akang.
"Ibu Cantik!" suara cempreng ibu Kantin mengagetkan Iteung. Berarti bener kan, Iteung dibilang cantik. Nambah satu jari deh orang yang bilang Iteung cantik.
"Tuh Kang, bener kan Iteung cantik," hati Iteung langsung bersenandung lagunya Kahitna. Ngebayangin Mario Kahitna nyanyi lagu "Cantik" sambil ngasih bunga ke Iteung, bikin Iteung senyum-senyum sendiri. Iteungnya malu-malu sambil muterin badan ke kiri dan kanan. Serasa jadi ABG.
"Bu Cantiiiiik!" teriakan bu Kantin membuyarkan lamunan Iteung.
Mata bu Kantin melotot dan bergerak ke arah belakang Iteung. Seperti kena hipnotis Romi Rafael, badan Iteung berbalik ke belakang. Antrian orang yang mau milih makanan berjejer di belakang Iteung. Kepala mereka kompak geleng-geleng ngeliat kelakuan Iteung. Kayak ngeliat film India.
Daripada panggilan cantik dicabut, Iteung buru-buru nunjukin lauk apa saja yang akan menemani nasi di pagi yang ceria dan bersahabat ini. Karena tqkut aura kecantikan Iteung pudar, Iteung koreksiƬ permintaan nasi dan lakunya.
"Nasinya kurangin Bu, nggak boleh banyak-banyak sama dokter kecantikan!"
Ibu Kantin mengurangi porsi nasi Iteung sambil menahan rasa mual kayaknya.
"Apa lauknya?"
"Tahu sama sayur sop aja!" jawab Iteung.
"Tumben, biasanya nasi sama lauknya banyak sampe tumpah dari piring," Bu Kantin membocorkan rahasia Iteung.
"Sst....jangan bongkar rahasia!" tangan Iteung ditempel di bibir.
Iteung berlalu dari booth bu Kantin. Orang-orang di barisan belakang memandangi Iteung. Kayaknya mereka kagum dengan kecantikan alami Iteung. Mungkin nanti bakalan banyak yang nanya apa rahasia kecantikan Iteung. Sepertinya Iteung harus bikin sharing session di kantor untuk menjelaskan tips and trick menjaga kecantikan ala Iteung. Mulai hari ini Iteung harus menjaga sikap biar anggun, jadi kecantikan Iteung paripurna.
Seharian Iteung bolak-balik ke toilet untuk memastikan dandanan tetap oke.
"Bu, kok mondar-mandir ke toilet melulu," Mbak Cleaning Service sepertinya mulai kesel sama Iteung.
"Sembarangan, saya cuma mau memastikan kerjaan kamu beres nggak," ilmu ngeles Iteung keluar. Kalau soal ngeles, Iteung memang jago. Pernah belajar dua semester dulu, ilmu ngeles yang efektif di sekolah kepribadian ganda.
"Mirror, mirror on the wall, Iteung beneran cantik kan?" Iteung pengen memastikan.
"Woi...jangan berisik! Lagi konsentrasi nih," suara dari arah kloset menyadarkan Iteung bahwa cermin tidak bisa dijadikan alat ukur menilai kecantikan seseorang. Untung aja cerminnya nggak pecah.
Besok paginya, Iteung menemui bu Kantin lagi. Kali ini Iteung tampil lebih cantik dan anggun. Busana pun dipilih yang sophisticated.
Iteung antri di belakang.
"Mau makan apa, Cantik?" suara bu Kantin terasa merdu di telinga Iteung.
Iteung langsung lari ke depan antrian.
"Antri, Mbak!" teriak orang-orang di belakang Iteung.
Iteung lihat ibu Kantin melayani orang lain.
"Apa lagi, Cantik?"
"Tambah apa, Ganteng?"
"Lauknya apa, Cantik?"
"Minumnya apa, Ganteng?"
"Terima kasih, Cantik,"
Begitu terus ucapan bu Kantin kepada semua pelanggannya.
"Ibu Cantik, mau makan apa?"
Hilang sudah selera makan Iteung........
Jakarta, 18 Mei 2017
"Nggak salah nih, Iteung dipanggil cantik?" hati Iteung setengah percaya setengah nggak.
Ah, sepertinya cuma ilusi aja deh, saking Iteung ngarep dibilang cantik sama orang lain. Selama ini bisa dihitung jari orang yang muji Iteung. Jari jempol aja yang keitung. Satu-satunya orang yang pernah bilang Iteung cantik cuma si Akang. Itupun setelah Iteung acungin palu ke mukanya Akang.
"Ibu Cantik!" suara cempreng ibu Kantin mengagetkan Iteung. Berarti bener kan, Iteung dibilang cantik. Nambah satu jari deh orang yang bilang Iteung cantik.
"Tuh Kang, bener kan Iteung cantik," hati Iteung langsung bersenandung lagunya Kahitna. Ngebayangin Mario Kahitna nyanyi lagu "Cantik" sambil ngasih bunga ke Iteung, bikin Iteung senyum-senyum sendiri. Iteungnya malu-malu sambil muterin badan ke kiri dan kanan. Serasa jadi ABG.
"Bu Cantiiiiik!" teriakan bu Kantin membuyarkan lamunan Iteung.
Mata bu Kantin melotot dan bergerak ke arah belakang Iteung. Seperti kena hipnotis Romi Rafael, badan Iteung berbalik ke belakang. Antrian orang yang mau milih makanan berjejer di belakang Iteung. Kepala mereka kompak geleng-geleng ngeliat kelakuan Iteung. Kayak ngeliat film India.
Daripada panggilan cantik dicabut, Iteung buru-buru nunjukin lauk apa saja yang akan menemani nasi di pagi yang ceria dan bersahabat ini. Karena tqkut aura kecantikan Iteung pudar, Iteung koreksiƬ permintaan nasi dan lakunya.
"Nasinya kurangin Bu, nggak boleh banyak-banyak sama dokter kecantikan!"
Ibu Kantin mengurangi porsi nasi Iteung sambil menahan rasa mual kayaknya.
"Apa lauknya?"
"Tahu sama sayur sop aja!" jawab Iteung.
"Tumben, biasanya nasi sama lauknya banyak sampe tumpah dari piring," Bu Kantin membocorkan rahasia Iteung.
"Sst....jangan bongkar rahasia!" tangan Iteung ditempel di bibir.
Iteung berlalu dari booth bu Kantin. Orang-orang di barisan belakang memandangi Iteung. Kayaknya mereka kagum dengan kecantikan alami Iteung. Mungkin nanti bakalan banyak yang nanya apa rahasia kecantikan Iteung. Sepertinya Iteung harus bikin sharing session di kantor untuk menjelaskan tips and trick menjaga kecantikan ala Iteung. Mulai hari ini Iteung harus menjaga sikap biar anggun, jadi kecantikan Iteung paripurna.
Seharian Iteung bolak-balik ke toilet untuk memastikan dandanan tetap oke.
"Bu, kok mondar-mandir ke toilet melulu," Mbak Cleaning Service sepertinya mulai kesel sama Iteung.
"Sembarangan, saya cuma mau memastikan kerjaan kamu beres nggak," ilmu ngeles Iteung keluar. Kalau soal ngeles, Iteung memang jago. Pernah belajar dua semester dulu, ilmu ngeles yang efektif di sekolah kepribadian ganda.
"Mirror, mirror on the wall, Iteung beneran cantik kan?" Iteung pengen memastikan.
"Woi...jangan berisik! Lagi konsentrasi nih," suara dari arah kloset menyadarkan Iteung bahwa cermin tidak bisa dijadikan alat ukur menilai kecantikan seseorang. Untung aja cerminnya nggak pecah.
Besok paginya, Iteung menemui bu Kantin lagi. Kali ini Iteung tampil lebih cantik dan anggun. Busana pun dipilih yang sophisticated.
Iteung antri di belakang.
"Mau makan apa, Cantik?" suara bu Kantin terasa merdu di telinga Iteung.
Iteung langsung lari ke depan antrian.
"Antri, Mbak!" teriak orang-orang di belakang Iteung.
Iteung lihat ibu Kantin melayani orang lain.
"Apa lagi, Cantik?"
"Tambah apa, Ganteng?"
"Lauknya apa, Cantik?"
"Minumnya apa, Ganteng?"
"Terima kasih, Cantik,"
Begitu terus ucapan bu Kantin kepada semua pelanggannya.
"Ibu Cantik, mau makan apa?"
Hilang sudah selera makan Iteung........
Jakarta, 18 Mei 2017
Menurut Ibu Kantin, semuanya cantik. Menurut Akang, cuma Iteung yang cantik. Ternyata cantik itu relatif ya ... tapi seperti biasa kisah Iteung selalu jenaka :)
BalasHapusHehehe.....cantik memang relatif tapi ada juga yang mutlak
HapusKetauan siapa ibu kantinnya..juga si iteungnya, karna ngelesnya pake ngecek kerjaan cleaning service pasti orang TU atau Rumah Tangga :D
BalasHapusHahaha....too obvious yaa
Hapus