Terkenang belaian lembutmu tatkala kecil
Betapa sabar engkau mendidik kami
Terkenang senyuman hangatmu dikala santai
Betapa ramah dan bersahaja engkau mengasuh kami
Terkenang cerita seru saat kami kecil
Betapa bibir tipismu sangat lancar bercerita
Terkenang sosok tanpa pamrih bekerja demi keluarga
Betapa kuat energi yang engkau miliki
Jika kami boleh menghidupkan dan kembali ke masa lalu
Betapa kami ingin meminta maaf atas kekonyolan dan kebodohan saat itu
Perkenankan kami tetap mendoakan bunda yang telah tiada
Agar jiwa raga ini tetap kekal dan abadi di alam surgawi nanti
Reflkesi batin atas almarhum bunda
Sungguh berbuat berbaiklah saat beliau masih ada
Jakarta, 10 Mei 2017
Puisi ini dapat juga dilihat di https://rulyardiansyah.blogspot.co.id/
Puisi ini dapat juga dilihat di https://rulyardiansyah.blogspot.co.id/
melankolis juga ternyata mas... baguss...
BalasHapustadi pagi baru rasan-rasan ttg tema : aku dan ayah...
yg ini temanya : aku dan bunda... sip :D
Iya mas...
HapusAda juga Aku dan si Buah Hati..hehehehe
BalasHapusTerima kasih atas responnya
BalasHapusPak Ru, bisa berpuisi juga? Keren
BalasHapus