"Kita menikah
tanggal delapan saja bagaimana?"
Yang ditanya
menjawab dengan semi melotot. Bagaimana tidak, tanggal delapan kan tiga hari
lagi.
"Buru buru sekali,
a’? gajadi minggu depan?
“lebih cepat kan
lebih baik, neng..”
“Aa nanti gimana
kuliahnya?”
“gak apa apa aa mah...neng siap siap ya..”
“gak apa apa aa mah...neng siap siap ya..”
Dedeh, TKW asal
bumi pasundan itu bengong. Ia baru kenal A’ Rudi sebulan lalu. A Rudi bilang,
ia sedang kuliah di sini.
Teringat lagi
percakapan dengan abah semalam.
“Neng, si Aa teh
single?”
“iya bah...istrinya
kasian bah, udah meninggal”
“Bener neng?”
“iya Bah...”
“Neng kenal
dimana?”
“di deket rumah
majikan neng, Bah...”
“Kenapa ga cari
perjaka aja atuh, neng?”
Yang diajak
bicara diam saja.
A Rudi ga begitu ganteng, ga kaya juga. Tapi
nyaman banget kalo ngobrol sama a' Rudi...
“Neng jadi
bingung bah..”
“A rudi nanti beliin neng tiket bah buat naek pesawat ke indonesia, buat nikah di rumah..”
“Ngga ada
resepsi neng?”
“Kata a' Rudi sih, nanti saja menyusul..”
“Kata a' Rudi sih, nanti saja menyusul..”
Siang itu pemandangan
di Chiang Kai Sek begitu indah.Banyak orang berlalu lalang. Nampaknya hanya
Neng yang galau di sana..
“Baru juga
semalam menelepon abah mau nikah minggu depan.. masa nelepon lagi bilang mau
nikah tanggal delapan?”
“Neng, neng tau
ga kenapa aa ajak neng kesini?
“engga tau, a'...
neng mah selama kerja setahun di sini blm pernah jalan jalan.. males a'..”
“ya.. sekali kali mah jalan neng biar pikiran lebih enteng habis kerja kan penat ..”
“ya.. sekali kali mah jalan neng biar pikiran lebih enteng habis kerja kan penat ..”
“Iya a...”
“Ini monumen
dibangun taun 1976 neng...udah tua kan.. buat memperingati presiden CKS ..keren bentuk dan sejarahnya neng..luasnya tuh gede banget loh neng, sekitar 240.000 meter persegi ni areanya”
“CKS teh naon?”
“Chiang Kai Sek..
"udah gitu, ini perlambang Taiwan menuju era demokrasi modern gitu lho neng.."
"ooh..iya a'.."
"udah gitu, ini perlambang Taiwan menuju era demokrasi modern gitu lho neng.."
"ooh..iya a'.."
"Liat neng,
atapnya..tuh..”
Atapnya bentuk
oktagonal,alias segidelapan.. neng tau ga kenapa?”
“Aduh a'.. neng mah gatau apa apa...”
“Aduh a'.. neng mah gatau apa apa...”
“karena itu
simbol kepercayaan neng... angka keberuntungan!”
“Ih...pantesan aa
milih tanggal delapan yak?”
“hehe... engga
juga sih, neng.. aa ga percaya gituan... aa percayanya sama neng..”
“Gombaal iih....” neng manja mencubit punggung tangan a' Rudi.
Hati neng seneng banget.
Emang enak sih, ngobrol sama a' Rudi...
----------------------------------------------------------------------------------
Hati neng seneng banget.
Emang enak sih, ngobrol sama a' Rudi...
----------------------------------------------------------------------------------
Trit trit...trit
trit...
Neng mengucek
matanya
Tengah malam
siapa yang kirim pesan ya..pikirnya
“lusa ke CKS lagi
ya.. jam sepuluh pagi”
“Hah? A rudi
ngapain ngajak kesana lagi sih...”
Kan kemaren udah
atuh a'..
Dipencetnya tombol
kirim
Trit trit...
“Ada hal penting
yang harus dibicarakan..”
“Iya a'...”
Neng masih ngantuk jadi ia segera menutup matanya kembali. A Rudi ada ada
aja ah... pikirnya
---------------------------------------------------------
Tanggal Delapan
@CKS Memorial Hall
“Neng udah di
sini A.. neng udh packing juga jadi nanti dari sini kita langsung ke bandara
kan?"whatssapnya kepada A Rudi
trit trit...
"Sebentar lagi sampai..."
Neng bosan
menunggu. Ia memainkan kukunya yang dikutek merah. Khusus hari itu karena nanti
sore di indonesia neng akan menikah.
“Anehhh.. a rudi
mah... udah mau nikah masih aja ketemuan dulu...”
Neng merasa ada
yang mencolek bahunya
“PLAAKKKK”
“Aduh.....sakiitt....” dielusnya pipinya sendiri
Neng mau melotot aja rasanya. Siapa sih orang ini? Pikir Neng.
Belum sempat ia
memaki, ia sudah lebih dulu disemprot.
“Mau nikah diem
diem sama suami saya ya?”
Mulut neng
menganga.
Neng rasanya seperti kejepret karet gelang aja, a'.
Pedih.
Ups! *Bingung antara sedih tapi juga lucu
BalasHapusceritanya baguuuus